Proses
Pembuatan Batik Pekalongan
Tahap-tahap
pembuatan batik-tulis di Pekalongan adalah sebagai berikut. Sebelum kain mori
dibatik, biasanya dilemaskan. Caranya adalah dengan merendam mori dalam air
selama satu malam, kemudian dicuci selama ¼ jam dan direbus dalam air kanji
atau tajin (air rebusan beras yang kadang diberi campuran daun bambu dan
sedikit gamping). Cara ini disebut sebagai nganji.
Setelah
dikanji, kain lalu digulung kemudian diletakkan di atas papan atau tempat yang
datar lalu dipukuli dengan palu kayu. Proses menganji dan mengemplong ini
dilakukan agar cairan malam yang nantinya digoreskan diatas kain tidak terlalu
meresap ke dalam serat tenunan. Dengan demikian malam dapat dengan mudah
dihilangkan.
Kemudian
kita membuat desain batik diatas kain mori yang telah kering dengan pensil atau
biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki
selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun
yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada.
Lalu
menggunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk melapisi motif yang
diinginkan. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan
pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering,
celupkan kain ke dalam larutan pewarna.
Proses
terakhir adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus dengan
air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif
yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir,
pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna,
karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak
sepenuhnya luntur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar